Sunday 20 October 2013

CARA MEMILIH ASURANSI JIWA DENGAN CERMAT

      Dunia asuransi sebagaimana diketahui bersama saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang cukup lumayan data dari tahun 2012 industri asuransi jiwa tumbuh sebesar Rp22,79 triliun atau naik sebesar 20,65%.  Banyak sekali jenis perusahaan asuransi yang menawarkan program-programnya.  Kita kadangkala ketika menerima tawaran asuransi kita masih melihat siapa yang menawarkannya kepada kita tanpa melihat lebih jauh perusahaan asuransi apa yang ditawarkan.

         Hampir semua perusahaan asuransi saat ini menjual produk gabungan kepada nasabah biasa dikenal dengan unit link, yaitu gabungan antara asuransi murni dan investasi.  Secara umum ini akan menguntungkan bagi nasabah kalau nasabahnya mengetahui secara pasti produk yang ingin dia miliki, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memilih perusahaan asuransi dengan cermat.

     Hal pertama yg harus dilakuan adalah apa kebutuhan nasabah dimasa yang akan datang dari satu polis yang akan dia miliki, contoh: nasabah menginginkan polisnya untuk tujuan dana pendidikan dan pensiun, kalau ini merupakan tujuan nasabah maka dia harus membeli polis dimana isinya hanya gabungan antara investasi dan proteksi jiwa saja jangan sekali-kali menambahkan dalam polis untuk proteksi kesehatan karena itu akan mengurangi cukup besar nilai investasi yang akhirnya tujuan untuk pendidikan dan dana pensiun tidak tercapai. 
Begitu pun sebaliknya kalau nasabah menginginkan proteksi kesehatan, maka jangan berharap cukup tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal dari invetasi untuk biaya pendidikan atau pensiun dimasa yang akan datang, karena biaya untuk proteksi kesehatan cukup tinggi.

     Hal kedua yang harus dilakukan adalah mengetahui secara pasti perusahaan asuransi yang akan diikuti. Banyak faktor sebuah perusahaan asuransi dikatakan sehat atau layak, yaitu: pertumbuhan aset, pertumbuhan jumlah investasi, pertumbuhan ekuitas, pertumbuhan premi netto, hasil investasi dibanding risiko, pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan laba bersih, pangsa pasar premi netto, rasio biaya akuisisi terhadap premi netto, rasio biaya akuisisi terhadap rata-rata investasi, TATO (Total Asset Turn Over), ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), dan RBC (Risk Based Capital) dan kriteria lainnya.

     Dari sekian faktor itu hanya dua yang bisa dijadikan pegangan oleh calon nasabah yaitu ROE (Return On Equity) dan RBC (Risk Based Capital).  ROE dalam beberapa tahun terakhir atau rata-rata return dapat menjadi acuan calon nasabah, semakin tinggi hasilnya maka menunjukan kinerja perusahaan terutama yang mensupport yaitu manager investasi bisa dikatakan semakin layak.
Sedangkan RBC secara sederhana bisa diartikan kemampuan suatu perusahaan asuransi jika terjadi seluruh nasabah melakukan klaim maka perusahaan bisa membayar seluruh klaim itu.  Persyaratan pemerintah 120%, artinya kalau seluruh klaim dibayarkan 100% maka perusahaan masih ada capital/ketersediaan dana 20%.  Jadi semakin tinggi RBC maka semakin sehat/layak dipilih.
Selamat berasuransi dan selamat Insurance Day 2013.


Link terkait:
Delapan Perusahaan Raih Asuransi Terbaik 2013 Versi Majalah Investor,

Jawara Rating 123 Asuransi versi Infobank,

No comments:

Post a Comment